Masih Ragu mau impor atau ekspor? atau baru pertama kali?

Langsung saja hubungi arahin.id, kami siap membantu, menjawab setiap pertanyaan Anda!

Dalam dunia perdagangan internasional yang semakin berkembang, memahami berbagai istilah pengiriman dan implikasinya adalah kunci bagi perusahaan yang ingin berhasil di pasar global.

Cost and Freight (CFR) adalah salah satu istilah perdagangan internasional yang secara luas digunakan untuk mengatur tanggung jawab dan risiko antara pembeli dan penjual selama pengangkutan barang.

Mari kita telusuri apa itu Cost and Freight (CFR), komponen utama, keuntungan, serta hal-hal lain yang terkait dengannya. 

Apakah kamu seorang pelaku perdagangan berpengalaman maupun baru memasuki arena perdagangan internasional, memahami CFR akan memberdayakanmu untuk mengambil keputusan yang tepat saat menjelajahi kompleksitas perdagangan global.

Pengertian Cost and Freight (CFR)

Cost and Freight (CFR) adalah istilah perdagangan internasional yang digunakan dalam Incoterms (International Commercial Terms) untuk mengatur kondisi pengiriman barang dari penjual ke pembeli. 

Ketentuan CFR menyatakan bahwa penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang hingga ke pelabuhan tujuan yang disepakati. Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, risiko dan biaya tambahan menjadi tanggung jawab pembeli.

Dalam CFR, penjual harus mengurus dokumen ekspor dan membayar biaya pengangkutan, asuransi, dan pengeluaran lainnya hingga ke pelabuhan tujuan. Namun, setelah barang melewati geladak kapal di pelabuhan keberangkatan, risiko kerugian atau kerusakan barang berpindah dari penjual ke pembeli. 

Oleh karena itu, penting bagi pembeli untuk mengatur asuransi kargo dari pelabuhan keberangkatan hingga pelabuhan tujuan agar keamanan dan keberlangsungan barang tetap terjamin.

Walau umumnya digunakan untuk pengiriman barang melalui jalur laut, CFR dapat diterapkan untuk pengiriman barang melalui jalur darat dan sungai juga jika cocok dengan kondisi perdagangan tertentu.

Dengan menggunakan CFR, pembeli memiliki keuntungan dalam mengatur dan memilih pelayanan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka, sambil tetap mengetahui secara jelas biaya dan tanggung jawab yang harus ditanggung.

Mekanisme Cost and Freight (CFR)

Mekanisme Cost and Freight (CFR) dalam perdagangan internasional mengatur tanggung jawab, biaya, dan risiko antara penjual dan pembeli selama proses pengiriman barang dari pelabuhan asal (port of origin) hingga pelabuhan tujuan (port of destination). 

Berikut adalah langkah-langkah mekanisme CFR.

  • Merumuskan negosiasi dan kesepakatan
    Penjual dan pembeli sepakat menggunakan CFR sebagai Incoterm dalam kontrak perdagangan mereka. Mereka menetapkan pelabuhan asal dan tujuan yang akan digunakan untuk pengiriman barang.
  • Mengemas barang
    Penjual bertanggung jawab untuk mengemas dan menyiapkan barang sesuai dengan standar yang diperlukan untuk pengiriman internasional.
  • Mengangkut barang ke pelabuhan asal
    Penjual mengatur dan membayar biaya untuk mengirimkan barang dari tempat produksi atau gudang mereka ke pelabuhan asal yang telah ditentukan.
  • Mengurus formalitas ekspor dan dokumen
    Penjual harus menyediakan semua dokumen ekspor yang diperlukan, termasuk faktur, daftar kemasan, dan izin ekspor.
  • Pengiriman dan biaya pengangkutan ke pelabuhan tujuan
    Penjual bertanggung jawab untuk membayar biaya pengiriman barang dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan, termasuk biaya pengangkutan, bahan bakar, dan biaya lain yang terkait.
  • Pembeli mengurus asuransi
    Risiko atas kerugian atau kerusakan barang berpindah dari penjual ke pembeli ketika barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal. Oleh karena itu, pembeli harus mengurus asuransi barang untuk melindungi diri dari risiko kerugian selama pengiriman.
  • Kedatangan di pelabuhan tujuan
    Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, pembeli mengurus penerimaan barang, pemeriksaan, dan penanganan bea cukai serta biaya impor yang terkait.

Mekanisme CFR menekankan pada pemisahan tanggung jawab dan biaya antara penjual dan pembeli dengan jelas. Hal ini memberikan kejelasan mengenai kewajiban masing-masing pihak dan membantu mengurangi potensi perselisihan atau kebingungan selama proses pengiriman barang.

Tanggung jawab penjual dan pembeli dalam CFR

Dalam Incoterm Cost and Freight (CFR), tanggung jawab penjual dan pembeli ditentukan untuk mengatur pengiriman barang dari pelabuhan asal (port of origin) hingga pelabuhan tujuan (port of destination). Berikut adalah tanggung jawab masing-masing pihak dalam CFR.

Tanggung jawab penjual (eksportir) dalam CFR

  • Mengurus pengangkutan barang ke pelabuhan asal
    Penjual bertanggung jawab untuk mengemas dan mengirimkan barang dari gudang atau toko di negara asal ke pelabuhan asal yang telah disepakati dalam kontrak.
  • Menanggung biaya pengangkutan ke pelabuhan tujuan
    Penjual harus mengatur dan membayar biaya pengiriman barang dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan di luar negeri yang telah ditentukan.
  • Mengurus dokumen ekspor
    Penjual harus menyediakan semua dokumen ekspor yang diperlukan, seperti faktur komersial, daftar kemasan, dan izin ekspor.
  • Menanggung pengeluaran hingga ke pelabuhan tujuan
    Penjual harus membayar biaya dan bea cukai ekspor yang terkait dengan pengiriman barang hingga ke pelabuhan tujuan.

Tanggung jawab pembeli (importir) dalam CFR

  • Menanggung pembayaran dan penerimaan barang
    Pembeli harus membayar harga barang sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak dan menerima barang dari penjual di pelabuhan tujuan.
  • Menangani formalitas impor dan bea cukai
    Pembeli bertanggung jawab untuk menangani proses impor dan membayar bea cukai impor yang terkait dengan masuknya barang ke negara tujuan.
  • Membeli asuransi
    Risiko atas kerugian atau kerusakan barang berpindah dari penjual ke pembeli ketika barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal. Oleh karena itu, pembeli harus mengurus asuransi untuk barang dari risiko kerugian selama pengiriman.
  • Mengurus dan membayar penerimaan dokumen
    Pembeli harus menerima dan membayar semua dokumen yang terkait dengan pengiriman barang, seperti sertifikat asuransi dan dokumen impor.

Dalam CFR, penjual bertanggung jawab untuk mengurus biaya pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan, sementara pembeli mengambil alih tanggung jawab atas risiko dan biaya tambahan setelah barang tiba di pelabuhan tujuan. Hal ini membuat CFR menjadi salah satu Incoterm yang sering digunakan dalam pengiriman barang melalui jalur laut.

Keuntungan dan kelemahan Cost and Freight (CFR)

Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk memilih pengiriman Cost and Freight (CFR), tapi belum yakin sepenuhnya, kamu bisa simak beberapa keuntungan dan kelemahan dari konsep pengiriman ini supaya jadi lebih yakin.

Keuntungan Cost and Freight (CFR)

Cost and Freight (CFR) adalah Incoterm yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Beberapa keuntungan utama dari CFR, antara lain:

  • CFR memberikan pengaturan yang jelas mengenai tanggung jawab dan biaya yang harus ditanggung oleh masing-masing pihak. Penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengangkutan barang hingga pelabuhan tujuan, sementara pembeli mengambil alih risiko dan biaya tambahan setelah barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal. Hal ini mengurangi potensi perselisihan dan kesalahpahaman antara penjual dan pembeli.
  • Dalam CFR, penjual harus membayar biaya pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan. Oleh karena itu, pembeli dapat mengetahui biaya pengiriman secara pasti sejak awal, memudahkan mereka dalam perencanaan anggaran dan perhitungan harga jual.
  • Dengan penjual yang bertanggung jawab untuk mengurus pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan, pembeli dapat lebih fokus pada proses impor dan distribusi setelah barang tiba. Hal ini memberi fleksibilitas dan efisiensi dalam pengaturan logistik.
  • CFR memberikan penekanan pada perlunya asuransi barang selama pengiriman hingga pelabuhan tujuan. Dalam beberapa kasus, penjual dapat membantu pembeli dalam mendapatkan asuransi maritim, sehingga barang terlindungi dari risiko kerugian atau kerusakan selama perjalanan.
  • CFR terutama digunakan untuk pengiriman barang melalui jalur laut. Jika jalur laut merupakan pilihan yang tepat untuk pengiriman barang tertentu, CFR akan memberikan keuntungan dalam mengatur dan mengoptimalkan proses pengiriman.
  • Beberapa pasar atau negara mungkin lebih akrab dengan CFR dan lebih suka menggunakan Incoterm ini dalam transaksi perdagangan internasional. Dengan menggunakan CFR, bisnis dapat lebih mudah beradaptasi dengan preferensi pasar tertentu.

Kelemahan Cost and Freight (CFR)

Meskipun Cost and Freight (CFR) memiliki beberapa keuntungan, terdapat juga beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan oleh para pelaku bisnis internasional. Beberapa kelemahan CFR antara lain:

  • Dalam CFR, risiko dan biaya tambahan setelah barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal menjadi tanggung jawab pembeli. Jika terjadi kerugian atau kerusakan pada barang saat dalam perjalanan menuju pelabuhan tujuan, pembeli harus menanggung konsekuensinya. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian dan risiko tambahan bagi pembeli.
  • Penjual hanya wajib menyediakan asuransi maritim hingga pelabuhan tujuan. Setelah barang mencapai pelabuhan tujuan, pembeli harus mengurus asuransi barang untuk melindungi diri dari risiko selanjutnya. Pengaturan asuransi ini bisa menjadi lebih rumit dan mengharuskan pembeli untuk mencari dan membayar asuransi tambahan.
  • CFR khususnya berfokus pada pengiriman barang melalui jalur laut. Jika pengiriman melalui jalur darat atau udara lebih cocok untuk kebutuhan perdagangan tertentu, CFR mungkin tidak menjadi pilihan yang tepat.
  • CFR menempatkan tanggung jawab pengangkutan barang pada penjual. Namun, penjual mungkin memilih kapal atau layanan pengangkutan yang kurang sesuai atau efisien, yang dapat mempengaruhi waktu pengiriman dan kualitas layanan.
  • Pembeli harus mengurus proses impor dan membayar bea cukai di pelabuhan tujuan. Jika ada masalah atau kendala di pelabuhan tujuan terkait dengan proses impor, pembeli mungkin menghadapi keterlambatan atau biaya tambahan.
  • CFR hanya mencakup biaya pengiriman hingga pelabuhan tujuan. Biaya tambahan setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, seperti biaya distribusi dan penyimpanan di gudang, tidak termasuk dalam CFR.

Disarankan untuk para pelaku bisnis untuk selalu berkomunikasi dengan jelas dan menyusun kontrak yang terperinci untuk menghindari potensi perselisihan dan masalah dalam proses pengiriman barang dengan mitranya.

Istilah lainnya yang terkait dengan Cost and Freight (CFR)

Ada beberapa konsep dan mekanisme pengiriman barang seperti CFR. Di antaranya ada Cost Insurance and Freight (CIF), Free alongside ship (FAS), dan Free on board (FOB).

Mari kita cari tahu apa saja perbedaan CFR dengan CIF, FAS, dan FOB.

Perbedaan CFR dan CIF

Secara umum, berikut ini perbedaan mendasar antara CFR dan Cost Insurance and Freight (CIF).

1. Tanggung jawab mengurus asuransi barang

  • CFR (Cost and Freight)
    Dalam CFR, penjual tidak berkewajiban untuk mengurus atau membayar asuransi barang selama perjalanan. Penjual hanya bertanggung jawab untuk membayar biaya pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan.
  • CIF (Cost Insurance and Freight)
    Pada CIF, penjual wajib memberikan asuransi maritim untuk barang yang dikirimkan selama perjalanan hingga tiba di pelabuhan tujuan. Asuransi ini mencakup risiko kerugian atau kerusakan barang selama pengiriman.

2. Pertanggungan risiko atas barang

  • CFR (Cost and Freight)
    Risiko atas barang berpindah dari penjual ke pembeli ketika barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal. Setelah itu, risiko menjadi tanggung jawab pembeli.
  • CIF (Cost Insurance and Freight)
    Risiko atas barang berpindah dari penjual ke pembeli juga ketika barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal, seperti dalam CFR. Namun, karena CIF menyertakan asuransi maritim, risiko kerugian atau kerusakan barang selama perjalanan tetap ditanggung oleh penjual hingga tiba di pelabuhan tujuan.

3. Pengaturan asuransi

  • CFR (Cost and Freight)
    Pembeli harus mengurus asuransi barang setelah barang tiba di pelabuhan tujuan jika dianggap perlu. Penjual tidak berkewajiban untuk membantu pembeli dalam pemenuhan asuransi setelah barang tiba.
  • CIF (Cost Insurance and Freight)
    Penjual harus menyediakan asuransi maritim untuk melindungi barang selama perjalanan hingga pelabuhan tujuan. Pembeli masih dapat memperluas asuransi tambahan jika diinginkan, tetapi asuransi maritim dasar harus disediakan oleh penjual.

Perbedaan CFR dan FAS

Perbedaan mendasar antara Cost and Freight (CFR) dan Free Alongside Ship (FAS) terletak pada titik pengiriman dan tanggung jawab atas biaya dan risiko selama proses pengiriman barang. Berikut adalah perbedaan utama antara kedua Incoterm ini.

1. Titik pengiriman

  • CFR (Cost and Freight)
    Dalam CFR, titik pengiriman barang adalah di pelabuhan asal (port of origin). Artinya, penjual bertanggung jawab untuk mengirimkan barang ke pelabuhan asal dan membayar biaya pengiriman barang hingga ke pelabuhan tujuan yang telah ditentukan.
  • FAS (Free Alongside Ship)
    Dalam FAS, titik pengiriman barang adalah "sejajar dengan kapal" di pelabuhan asal. Penjual bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menempatkan barang sejajar dengan kapal yang telah ditunjuk oleh pembeli, tetapi biaya dan risiko atas barang berpindah ke pembeli setelah itu.

2. Biaya dan risiko pengiriman

  • CFR (Cost and Freight)
    Dalam CFR, penjual bertanggung jawab untuk membayar biaya pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan yang telah ditentukan. Namun, risiko atas barang berpindah dari penjual ke pembeli ketika barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal.
  • FAS (Free Alongside Ship)
    Dalam FAS, penjual hanya bertanggung jawab untuk membayar biaya dan risiko atas barang hingga barang ditempatkan sejajar dengan kapal yang telah ditunjuk oleh pembeli di pelabuhan asal. Setelah itu, risiko dan biaya tambahan menjadi tanggung jawab pembeli.

3. Peran penjual dan pembeli:

  • CFR (Cost and Freight)
    Penjual memiliki peran lebih aktif dalam mengatur pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan dan membayar biaya pengiriman. Pembeli mengambil alih risiko atas barang setelah barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal.
  • FAS (Free Alongside Ship
    Penjual harus menempatkan barang sejajar dengan kapal di pelabuhan asal, tetapi tanggung jawab atas biaya dan risiko segera beralih ke pembeli setelah itu.

Perbedaan CFR dan FOB

Perbedaan utama antara CFR (Cost and Freight) dan Free On Board (FOB) terletak pada titik pengiriman, tanggung jawab atas biaya dan risiko, serta peran yang dimainkan oleh penjual dan pembeli selama proses pengiriman barang. Berikut adalah perbedaan mendasar antara keduanya.

1. Titik pengiriman

  • CFR (Cost and Freight)
    Dalam CFR, titik pengiriman barang adalah di pelabuhan tujuan (port of destination). Penjual bertanggung jawab untuk mengatur dan membayar biaya pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan yang telah ditentukan.
  • FAS (Free Alongside Ship
    Dalam FOB, titik pengiriman barang adalah di geladak kapal di pelabuhan asal (port of origin). Penjual bertanggung jawab untuk mengirimkan barang dan menempatkan barang di atas kapal yang telah ditunjuk oleh pembeli di pelabuhan asal.

2. Biaya dan risiko pengiriman

  • CFR (Cost and Freight)
    Dalam CFR, penjual bertanggung jawab untuk membayar biaya pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan yang telah ditentukan. Namun, risiko atas barang berpindah dari penjual ke pembeli ketika barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal.
  • FAS (Free Alongside Ship
    Dalam FOB, penjual hanya bertanggung jawab untuk membayar biaya dan risiko atas barang hingga barang ditempatkan di atas kapal di pelabuhan asal. Setelah itu, risiko dan biaya tambahan menjadi tanggung jawab pembeli.

3. Asuransi barang

  • CFR (Cost and Freight)
    Penjual tidak berkewajiban untuk mengurus atau membayar asuransi barang selama perjalanan.
  • FAS (Free Alongside Ship
    Penjual tidak berkewajiban untuk menyediakan asuransi barang selama perjalanan.

4. Peran penjual dan pembeli

  • CFR (Cost and Freight)
    Penjual memiliki peran lebih aktif dalam mengatur pengiriman barang hingga pelabuhan tujuan dan membayar biaya pengiriman. Pembeli mengambil alih risiko atas barang setelah barang melewati geladak kapal di pelabuhan asal.
  • FAS (Free Alongside Ship
    Penjual harus menempatkan barang di atas kapal di pelabuhan asal, tetapi tanggung jawab atas biaya dan risiko segera beralih ke pembeli setelah itu.

Arahin.id sebagai solusi terbaik pengiriman internasional

Ingin memulai bisnis ekspor atau impor dengan mudah dan efisien? Arahin.id adalah solusi terpercaya yang siap mendukung bisnis perdagangan internasional. Sebagai perusahaan freight forwarder terkemuka, Arahin menawarkan berbagai kemudahan dalam memenuhi kebutuhan instansi perusahaan maupun individu yang ingin berbisnis di pasar global.

Dengan pengalaman dan layanan terlengkap, Arahin melayani penjemputan dan pengantaran barang di dalam maupun luar negeri tanpa biaya tambahan, serta layanan administrasi yang lengkap. 

Kamu pun dapat melacak lokasi pengiriman barang secara real-time melalui layanan live tracking 24 jam sehingga memberimu kepastian atas keberadaan dan keamanan paket.

Tidak hanya itu, Arahin menyediakan layanan ekspor dan impor untuk paket kecil dan besar disertai jaminan tiba tepat waktu di alamat tujuan. Selain itu, pengenaan biaya pengiriman yang lebih hemat juga akan menguntungkan bisnismu.

Kamu tidak perlu lagi khawatir saat mengirim barang ke luar negeri karena semua urusan administrasi akan diurus oleh Arahin dan kamu cuma perlu menunggu barang atau paketmu tiba di tujuan dengan aman.

Jangan ragu untuk mempercayakan pengiriman globalmu kepada Arahin.id. Sebagai mitra terbaik dalam perdagangan internasional, Arahin akan memastikan setiap langkah bisnis ekspor atau impormu berjalan lancar dan sukses. 

Dapatkan kemudahan dan profesionalisme dalam setiap pengiriman bersama Arahin.id sebagai penyedia jasa freight forwarding terbaik untuk memajukan bisnis ekspor dan impormu.

 

Isi konten: