Eksportir dan importir akan sering mendengar istilah red line dan green line di bea cukai negara tujuan. Artikel ini akan membahas tentang import barang dari China red line dan cara mengatasinya agar paket kamu tiba dengan lancar! 

Apa Itu Import Barang dari China Red Line

Istilah red line di pabean Indonesia mengacu pada proses pemeriksaan fisik, dokumen, serta pembayaran atas barang-barang import.

Ini juga mengacu pada aturan batasan kuantitas, batasan harga, batasan waktu, batasan kualitas, atau batasan negara tujuan–tergantung pada peraturan dan persyaratan yang berlaku di negara tertentu.

Barang-barang import dalam status red line berarti dalam penundaan atau penahanan karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan import yang berlaku. 

Tujuan pemeriksaan red line adalah mencegah masuknya barang ilegal dan berbahaya masuk ke Indonesia, serta meminimalisir aksi penipuan dan kejahatan dari oknum importir yang tidak bertanggung jawab. 

Aturan import red line juga untuk mengatur dan membatasi perdagangan barang untuk berbagai alasan seperti keamanan nasional, kesehatan masyarakat, dan perlindungan lingkungan. 

Sebaliknya, jalur green line adalah jika semua dokumen dan pemeriksaan fisik barang import sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan barang importir pun bisa keluar dari bea cukai.

Penyebab Barang dari China Red Line

Penting untuk memahami persyaratan dan peraturan yang berlaku dalam konteks import atau ekspor agar tidak masuk jalur red line. 

Berikut ini beberapa penyebab umum import red line:

1. Barang yang Terbatas dan Dilarang

Tentu saja kamu tidak bisa memasukan barang import lartas. Lartas adalah kelompok barang yang dilarang dan dibatasi dalam proses ekspor maupun import yang merujuk pada peraturan Menteri Keuangan 161/PMK. 4/2007 JO PMK 224/PMK. 4/2015.

Pada proses import, kategori barang lartas termasuk: 

  • Rotan mentah atau dalam bentuk utuh, 
  • Anak ikan arwana berukuran di bawah 10 cm, 
  • Benih lobster, 
  • Cengkeh masih segar, 
  • Bahan pangan, 
  • Tanaman langka, 
  • Uang tunai, 
  • Senjata api, 
  • Bahan berbahaya dan beracun, 
  • Bahan baku dan produk minyak goreng, 
  • Dan lain sebagainya. 

Bila kamu ingin import barang lartas, kamu harus melengkapi dokumen import tambahan seperti sertifikat phytosanitary, lisensi besi, SNI, laporan surveyor, dokumentasi serta persetujuan rekomendasi dari departemen terkait di Indonesia, dan lainnya agar paket kamu tidak masuk jalur red line

2. Perbedaan Deskripsi Barang

Dokumen deskripsi barang import dari China tidak sama dengan fisiknya sehingga masuk jalur red line. Misalnya, deskripsi barang, detail invoice, packing list, atau airway bill of lading tidak sesuai dengan isi barang.

Bila terjadi begitu, pabean akan segera melakukan pemeriksaan dan pengecekan ulang untuk memastikan kuantitas dan kandungan barang yang sebenarnya.

3. Nilai Barang 

Importir mungkin keliru dalam mencantumkan nilai dan harga barang import menjadi undervalue

Misalnya, sebuah paket yang bernilai Rp10 juta tapi harga yang tertulis hanyalah Rp5 juta atau bahkan dianggap tidak bernilai. 

4. Salah Data Penerima Barang

Import barang dari China red line mungkin terjadi bila ada ketidaksesuaian identitas penerima barang. 

Maka dari itu, semua data dan dokumen import harus benar agar proses pengiriman lancar hingga lolos cek bea cukai. 

5. Kuantitas Barang 

Kamu mungkin sudah melengkapi dokumen dan persyaratan import sesuai ketentuan dan tidak mengirim barang ilegal. 

Tapi, barang import tersebut bisa masuk jalur red line bila melebihi kuantitas barang yang diizinkan untuk masuk ke negara tujuan. 

Cara Mencegah Import Barang Dari China Red Line

Ini adalah informasi penting untuk pebisnis barang import Cina agar pengiriman paketnya green line lancar dan diterima dengan baik.

1. Mencari Informasi tentang Produk yang Dilarang atau Dibatasi

Sebelum memutuskan untuk melakukan import, pastikan untuk mencari informasi terkait produk yang dilarang atau dibatasi import-nya oleh pihak berwenang di negara tujuan. 

Hal ini dapat dilakukan dengan mengunjungi situs web resmi pemerintah negara tersebut atau menghubungi agen bea cukai setempat.

2. Berkomunikasi dengan Forwarder di Indonesia 

Komunikasi dengan importir atau forwarder di Indonesia terkait persyaratan red line yang berlaku untuk produk yang akan diimpor. 

Forwarder adalah perusahaan yang menyediakan layanan logistik, termasuk mengatur pengiriman barang dan memastikan dokumen import sudah lengkap. 

Dengan memilih forwarder yang terpercaya, kamu dapat meminimalkan risiko paket terkena red line dan memastikan produk kamu dapat diperbolehkan masuk ke Indonesia.

Pastikan forwarder memiliki pengalaman dalam menangani pengiriman produk import dan memahami persyaratan yang berlaku di Indonesia.

3. Melakukan Pemeriksaan Kualitas dan Sertifikasi Produk Sebelum Import

Sebelum melakukan import, pastikan untuk memeriksa kualitas dan sertifikasi produk terkait standar keamanan dan kualitas yang berlaku di negara tujuan.

Hal ini dapat dilakukan dengan meminta sampel produk atau melakukan pengujian laboratorium terkait produk tersebut.

4. Menggunakan Jasa Pengiriman yang Terpercaya

Pilihlah jasa pengiriman yang telah memiliki pengalaman dalam mengirimkan produk dari China ke negara tujuan. 

Jasa pengiriman yang kredibel akan dapat memberikan informasi yang jelas mengenai persyaratan dan prosedur pengiriman barang sesuai dengan aturan red line.

Itulah pembahasan tentang import barang dari China red line. Dengan mengikuti cara-cara di atas, diharapkan importir dapat mencegah terjadinya masalah dalam importasi barang dari China yang melanggar red line

Jalur import red line tentu akan mengganggu bisnis kamu dan mungkin berisiko kerugian yang tidak diinginkan.

Konsekuensi Barang Import Red Line

Pada tahap awal, barang yang akan diimport akan diawasi dan diperiksa oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menentukan apakah barang tersebut masuk dalam kategori barang yang dilarang atau dibatasi atau tidak. 

Setelah itu, perizinan barang diperiksa oleh berbagai instansi yang terkait. Jika barang tersebut tidak memiliki izin, dan setelah 30 hari tidak ada pengurusan perizinan yang dilakukan, maka barang tersebut akan disita oleh negara.

Gunakan Pengiriman Import Terbaik agar Tidak Red Line 

Jasa pengiriman import terpercaya dapat membantu menghindari masalah "Red Line" dalam importasi barang dari China. 

Salah satu pilihan jasa pengiriman yang dapat dipertimbangkan adalah Arahin.Id, yang menyediakan layanan pengiriman barang import dengan proses yang mudah dan lengkap.

Dengan menggunakan layanan ini, importir dapat memperoleh bantuan dalam mengurus dokumen import, estimasi harga, pengiriman terpadu, dan layanan lengkap hingga barang sampai ke tujuan. 

Dengan demikian, pengiriman barang import dapat dilakukan secara cepat, aman, dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 

Yuk, pelajari layanan dan kisaran harga pengiriman import barang dari Cina di Arahin.id

Isi konten: