Pesatnya kemajuan perdagangan global membutuhkan sebuah sistem standar sebagai pilar yang tidak tergantikan dalam mempermudah dan menyelaraskan kegiatan ekspor-impor di seluruh dunia.
Harmonized System Code atau HS Code adalah sistem kode tarif internasional yang menjadi bahasa universal bagi barang-barang yang diperdagangkan di berbagai belahan dunia.
Dalam kerumitan pasar internasional dengan ribuan jenis produk dan berbagai kebijakan tarif di setiap negara, HS Code menjadi panduan yang tidak ternilai harganya bagi pelaku perdagangan, pelaku bisnis, pemerintah, dan lembaga terkait.
Mari kita eksplor lebih dalam tentang pengertian HS Code, bagaimana sistem ini berfungsi, dan mengapa penting untuk semua pihak yang terlibat dalam aktivitas perdagangan internasional.
Pengertian Harmonized System Code (HS Code)
Harmonized System Code (HS Code) adalah sebuah sistem standar internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
HS Code berfungsi sebagai bahasa universal yang memudahkan proses pelaporan dan analisis data perdagangan internasional.
Siapa yang membuat HS Code?
Harmonized System Code (HS Code) dikembangkan oleh World Customs Organization (WCO), yang dalam bahasa Prancis dikenal sebagai Organisation Mondiale des Douanes (OMD). WCO adalah sebuah organisasi internasional yang berpusat di Brussels, Belgia, dan beranggotakan lebih dari 180 negara di seluruh dunia.
Indonesia sendiri adalah salah satu negara yang tergabung dalam World Customs Organization (WCO). Indonesia menjadi anggota WCO pada tanggal 8 Juni 1952. Sejak saat itu, Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan program yang diselenggarakan oleh WCO, serta berkontribusi dalam pengembangan dan implementasi kebijakan kepabeanan yang diatur oleh organisasi ini.
HS Code pertama kali diperkenalkan oleh WCO pada tahun 1988. Sejak saat itu, kode ini telah mengalami beberapa revisi dan perbaikan untuk mengakomodasi perkembangan perdagangan internasional dan mencerminkan perubahan dalam jenis barang yang diperdagangkan.
Pada penerapannya, setiap barang yang diperdagangkan di pasar internasional diberikan kode numerik yang unik dalam HS Code. Kode ini terdiri atas angka-angka dan dapat mencakup hingga enam digit, tergantung pada tingkat spesifikasi yang diperlukan.
Struktur dari HS Code terdiri atas bab, kelompok, subkelompok, dan pos tarif, yang semuanya berkontribusi untuk menggambarkan ciri dan sifat barang dengan rinci.
Kode ini berperan penting dalam berbagai aspek perdagangan, termasuk penghitungan tarif, analisis statistik perdagangan, pemantauan kegiatan impor dan ekspor, perencanaan kebijakan perdagangan, serta pelaksanaan undang-undang dan regulasi terkait perdagangan internasional.
Dengan HS Code, para pelaku perdagangan dan pemerintah dapat memiliki pemahaman yang seragam tentang jenis barang yang diperdagangkan, memfasilitasi kelancaran arus barang di seluruh perbatasan, mengurangi kebingungan, dan membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih transparan dan efisien.
Siapa yang menggunakan HS Code?
Secara umum, Harmonized System Code (HS Code) digunakan oleh berbagai pihak untuk memfasilitasi perdagangan internasional, menyediakan data statistik, mengelola tarif dan kepabeanan, serta membantu dalam analisis pasar dan perencanaan kebijakan ekonomi.
Mereka yang menggunakan HS Code, antara lain:
- Eksportir dan importir adalah pihak-pihak yang terlibat langsung dalam aktivitas ekspor dan impor barang.
- Lembaga kepabeanan, seperti bea cukai dan otoritas kepabeanan negara, menggunakan HS Code untuk memverifikasi dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang kepabeanan.
- Pemerintah dan lembaga otoritas regulasi terkait lainnya menggunakan HS Code untuk memantau dan mengumpulkan data statistik perdagangan internasional.
- Lembaga statistik, baik di tingkat nasional maupun internasional, menggunakan HS Code untuk mengumpulkan dan menganalisis data statistik perdagangan.
- Organisasi perdagangan dan bisnis menggunakan HS Code untuk analisis pasar, penelitian pasar, dan perencanaan strategis.
- Ahli klasifikasi barang sebagai individu atau instansi profesional yang mengkhususkan diri dalam menganalisis dan mengklasifikasikan produk berdasarkan HS Code.
Apa tujuan Harmonized System Code (HS Code)?
Tujuan utama dari Harmonized System Code (HS Code) adalah untuk menyediakan sistem klasifikasi standar yang berlaku secara internasional untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Selain itu, masih ada tujuan lainnya dari penerapan HS Code, antara lain:
- Harmonized System Code (HS Code) memberikan bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional, termasuk eksportir, importir, ahli bea cukai, pemerintah, dan lembaga terkait. Dengan adanya HS Code, proses pelaporan, pemeriksaan, dan pengawasan barang di perbatasan menjadi lebih efisien dan lancar.
- Memastikan bahwa setiap jenis barang memiliki kode numerik yang unik dan spesifik, sehingga menghindari kebingungan atau ambiguitas dalam proses perdagangan. Klasifikasi yang konsisten juga membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih transparan dan adil.
- Menyediakan kerangka standar untuk mengumpulkan data perdagangan internasional. Hal ini memungkinkan lembaga pemerintah dan organisasi perdagangan untuk melakukan analisis statistik, mengidentifikasi tren perdagangan, dan merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih efektif.
- Menetapkan tarif dan bea masuk pada barang-barang yang diperdagangkan antar negara. Dengan kode yang tepat, tarif dapat dikenakan dengan benar, membantu mengatur persaingan yang sehat, dan melindungi industri dalam negeri.
- Memungkinkan pemerintah untuk merumuskan kebijakan perdagangan yang lebih efektif dengan menganalisis komposisi perdagangan negara dan mengidentifikasi sektor yang perlu didukung atau dikembangkan.
- Membantu dalam harmonisasi peraturan dan undang-undang perdagangan di berbagai negara. Hal ini mengurangi hambatan perdagangan dan memfasilitasi aliran barang secara lebih mudah di pasar global.
Secara keseluruhan, Harmonized System Code (HS Code) memiliki peran krusial dalam membantu menghubungkan dunia dalam aktivitas perdagangan internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi global, dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih teratur, transparan, dan terstruktur.
Baca juga: keuntungan dan cara import barang dari china
Seperti apa bentuk Harmonized System Code (HS Code)?
Harmonized System Code (HS Code) memiliki bentuk yang terstruktur dan terdiri atas serangkaian angka. Setiap kode HS memiliki panjang yang bervariasi, mulai dari dua hingga enam digit. Strukturnya terdiri atas bab, kelompok, subkelompok, dan pos tarif. Mari kita lihat secara rinci tentang bentuk HS Code.
- Bab (Chapter)
Bagian teratas dari HS Code adalah bab. Setiap bab diidentifikasi dengan dua digit angka. Bab ini mengelompokkan barang-barang berdasarkan karakteristik umum mereka. Sebagai contoh, bab pertama dalam HS Code mencakup produk-produk hewan hidup, sedangkan bab kedua mencakup produk daging dan makanan laut. - Kelompok (Heading)
Di bawah setiap bab, terdapat kelompok, yang diidentifikasi dengan empat digit angka. Kelompok ini memberikan klasifikasi yang lebih rinci dari barang-barang dalam setiap bab. Contohnya, kelompok pertama di bawah bab produk hewan hidup mungkin mencakup hewan hidup seperti sapi dan domba, sedangkan kelompok kedua mungkin mencakup unggas hidup. - Subkelompok (Subheading)
Setiap kelompok kemudian dibagi lagi menjadi subkelompok, diidentifikasi dengan enam digit angka. Subkelompok ini memberikan tingkat klasifikasi yang lebih rinci lagi tentang barang-barang dalam kelompok tersebut. Sebagai contoh, subkelompok pertama di bawah kelompok unggas hidup mungkin mencakup ayam hidup, sedangkan subkelompok kedua mungkin mencakup bebek hidup. - Pos Tarif (Tariff Item)
Setiap subkelompok dapat mencakup beberapa pos tarif, diidentifikasi dengan enam digit angka. Pos tarif ini adalah tingkat paling rinci dari HS Code dan mewakili kode yang spesifik untuk setiap jenis barang yang diperdagangkan. Misalnya, pos tarif khusus di bawah subkelompok ayam hidup mungkin mencakup kode khusus untuk ayam ras tertentu.
Contoh HS Code
- Bab (Chapter) : 01 - Hewan Hidup
- Kelompok (Heading) : 0105 - Ayam Hidup
- Subkelompok (Subheading) : 0105.11 - Ayam ras tertentu (contoh: ayam ras broiler)
- Pos Tarif (Tariff Item) : 0105.11.10 - Ayam ras broiler hidup dari usia satu hari
Berikut ini sebagian HS Code lainnya untuk karakteristik yang berbeda.
Chapter 01 - Chapter 05 : Produk Hewan | |
Chapter 01 | Hewan hidup |
Chapter 02 | Daging dan organ ternak yang dapat dimakan |
Chapter 03 | Ikan dan crustacea, moluska, dan organisme invertebrata air lainnya |
Chapter 04 | Telur burung, madu alami, dan produk makanan dari hewan yang tidak termasuk dalam kategori lain |
Chapter 05 | Produk hewan yang tidak termasuk dalam kategori lainnya |
Chapter 06 - Chapter 14 : Produk Sayur-Sayuran | |
Chapter 06 | Pohon hidup dan tanaman lainnya, umbi, akar, dan foliage hias |
Chapter 07 | Benih sayuran, sayuran yang dapat dimakan dan sebagian akar dan umbi |
Chapter 08 | Buah dan kacang yang dapat dimakan, kulit jeruk, atau semangka |
Chapter 09 | Kopi, teh, mate, dan bumbu-bumbuan |
Chapter 10 | Gandum |
Chapter 11 | Produk dari industri penggilingan, malt, pati, gluten gandum inulin |
Chapter 12 | Benih minyak dan minyak dari buah-buahan, biji-bijian, benih buah, dan buah-buahan lainnya, tanaman industri atau obat, jerami dan makanan ternak |
Chapter 13 | Lak, getah, resin, termasuk sari dan ekstrak tumbuhan lainnya |
Chapter 14 | Bahan anyaman dari sayuran, produk sayuran lainnya yang tidak termasuk dalam kategori lain |
(Total : 98 Chapter dengan karakteristik yang berbeda-beda) |
Melalui HS Code, setiap barang ekspor dan impor dapat diidentifikasi dengan kode numerik yang unik dan spesifik sehingga memfasilitasi perdagangan internasional dengan lebih mudah dan efisien.