Masih Ragu mau impor atau ekspor? atau baru pertama kali?

Langsung saja hubungi arahin.id, kami siap membantu, menjawab setiap pertanyaan Anda!

Sebelum memutuskan untuk melakukan impor mobil dari Thailand, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, terutama biaya yang dibutuhkan untuk impor mobil tersebut. Berikut ini penjelasan tentang rincian biaya impor mobil dari Thailand dan faktor-faktor yang memengaruhinya!

Rincian Biaya Impor Mobil dari Thailand

Biaya impor mobil dari Thailand tidak hanya terdiri dari harga mobil itu sendiri, tetapi juga terdapat beberapa biaya tambahan yang harus dipenuhi oleh importir, seperti pajak bea masuk, pajak penjualan atas barang mewah, biaya bongkar muat, biaya asuransi, dan biaya transportasi. 

Berikut adalah beberapa biaya impor mobil dari Thailand yang perlu dipertimbangkan:

1. Pajak Bea Masuk (PBM)

Tarif PBM tergantung pada jenis mobil dan nilai CIF. Untuk mobil penumpang, tarif PBM berkisar antara 0-40%, sementara untuk mobil barang, tarif PBM berkisar antara 0-35%. 

Tarif PBM diatur oleh Kementerian Keuangan dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan pemerintah.

Selain itu, ada beberapa kategori mobil yang mendapatkan fasilitas tarif preferensi, seperti mobil ramah lingkungan yang mendapat pembebasan PBM. 

Importir yang ingin mengimpor mobil dari Thailand harus memperhatikan tarif PBM yang berlaku dan memperhitungkan biaya ini dalam perencanaan impor mobil.

2. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

PPnBM ditetapkan sebesar 10% dari harga jual kendaraan bermotor. 

Namun, untuk mobil listrik dan mobil berbahan bakar hibrida, PPnBM dikenakan dengan tarif yang lebih rendah atau bahkan bebas PPnBM, tergantung pada kondisi dan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, importir harus memperhitungkan besaran PPnBM ini dalam perencanaan biaya impor mobil dan menyesuaikan dengan harga jual kendaraan bermotor yang tercantum dalam invoice atau dokumen impor lainnya.

3. Biaya Bongkar Muat (Handling Charge)

Biaya Bongkar Muat atau Handling Charge adalah biaya yang dikenakan pada proses bongkar muat barang dari kapal atau pesawat ke dermaga atau gudang. 

Biaya ini termasuk biaya operasional kapal, biaya pemeliharaan dan penggunaan peralatan bongkar muat, dan biaya pekerjaan bongkar muat.

Besarnya biaya impor mobil dari Thailand ini tergantung pada kebijakan masing-masing pelabuhan atau bandara, serta jenis mobil dan kapasitas bongkar muat yang dibutuhkan.

4. Biaya Asuransi

Biaya Asuransi adalah biaya yang dibebankan untuk memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian atau kerusakan yang mungkin terjadi selama proses pengiriman barang. 

Biaya asuransi sangat penting bagi importir karena dapat memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kerusakan, kehilangan, atau pencurian barang selama proses pengiriman dari Thailand ke Indonesia.

Besaran biaya asuransi tergantung pada nilai barang yang diasuransikan, jenis barang, dan kondisi pengiriman. Semakin tinggi nilai barang yang diasuransikan, maka semakin tinggi juga biaya asuransinya. 

5. Biaya Pengiriman 

Biaya Pengiriman adalah biaya yang dikenakan untuk kirim barang dari Thailand ke Indonesia

Biaya pengiriman meliputi biaya transportasi yang dibutuhkan, seperti biaya angkutan darat, laut, atau udara, serta biaya administrasi dan dokumen yang diperlukan dalam proses pengiriman. Biasanya, biaya pemrosesan dokumen impor juga termasuk di dalamnya. 

Tarif biaya pengiriman tergantung pada jarak antara asal dan tujuan, jenis mobil, dan jenis pengiriman yang dipilih.

Selain biaya untuk membeli mobilnya, ternyata ada banyak biaya impor mobil dari Thailand yang harus kamu siapkan. Sebaiknya kamu perhitungkan dulu sejak awal agar punya proyeksi biaya dan keuangan dengan baik. 

Contoh Perhitungan Biaya Impor Mobil dari Thailand

Perhitungan biaya impor mobil dari Thailand sangatlah penting untuk dilakukan oleh importir agar dapat menghitung total biaya yang dibutuhkan untuk mengimpor mobil ke Indonesia. Berikut ini adalah contoh perhitungan biaya impor mobil dari Thailand:

1. Pajak Bea Masuk (PBM)

Pajak Bea Masuk dikenakan pada barang impor, termasuk mobil. Tarif PBM untuk mobil dari Thailand saat ini adalah 40%, berdasarkan Kepmenkeu No. 243/PMK.010/2021. 

Sebagai contoh, jika mobil yang akan diimpor memiliki nilai CIF (Cost, Insurance, and Freight) sebesar Rp 200 juta, maka PBM yang harus dibayarkan adalah 40% x Rp 200 juta = Rp 80 juta.

2. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Sebagai contoh, jika mobil yang akan diimpor adalah mobil sedan dengan kapasitas mesin 1.500 cc, maka tarif PPnBM adalah 30%. Jika harga mobil adalah Rp 200 juta, maka PPnBM yang harus dibayarkan adalah 30% x Rp 200 juta = Rp 60 juta.

3. Biaya Bongkar Muat (Handling Charge)

Sebagai contoh, jika biaya Handling Charge yang dikenakan adalah Rp 5 juta, maka biaya ini harus ditambahkan dalam perhitungan total biaya impor mobil.

4. Biaya Asuransi

Sebagai contoh, jika biaya asuransi yang dikenakan adalah 1% dari nilai CIF mobil sebesar Rp 200 juta, maka biaya asuransi yang harus dibayar adalah 1% x Rp 200 juta = Rp 2 juta.

5. Biaya Pengiriman

Jika biaya pengiriman mobil dari Thailand ke Jakarta adalah Rp 10 juta, maka biaya pengiriman harus ditambahkan dalam perhitungan total biaya impor mobil.

Total biaya impor mobil dari Thailand dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

Total Biaya = (Nilai CIF x Tarif PBM) + (Harga Mobil x Tarif PPnBM) + Handling Charge + Biaya Asuransi + Biaya Pengiriman

Sebagai contoh, jika mobil sedan dari Thailand dengan harga CIF Rp 200 juta dan kapasitas mesin 1.500 cc akan diimpor ke Jakarta, dan besarnya Handling Charge yang dikenakan adalah Rp 5 juta, serta tarif asuransi sebesar 1% dari nilai CIF, dan biaya pengiriman sebesar Rp 10 juta, maka total biaya impor mobil dari Thailand dapat dihitung sebagai berikut:

Total Biaya = (Rp 200 juta x 40%) + (Rp 200 juta x 30%) + Rp 5 juta + (Rp 200 juta x 1%) + Rp 10 juta

Total Biaya = Rp 80 juta + Rp 60 juta + Rp 5 juta + Rp 2 juta + Rp 10 juta

Total Biaya = Rp 157 juta

Dengan demikian, importir harus mempersiapkan dana sebesar Rp 157 juta untuk mengimpor mobil sedan dari Thailand dengan harga CIF Rp 200 juta dan kapasitas mesin 1.500 cc ke Jakarta.

Namun perlu diingat bahwa perhitungan biaya impor mobil dari Thailand ini hanya sebagai contoh, dan besarnya biaya impor mobil dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi pasar, tarif, dan biaya-biaya lainnya yang diperlukan dalam proses impor mobil dari Thailand. 

Oleh karena itu, sebelum melakukan impor mobil, importir perlu memperhatikan dengan baik prosedur dan biaya impor mobil dari Thailand agar dapat mempersiapkan dana yang dibutuhkan dan mengurangi risiko kerugian.

Mengenai Impor Mobil dari Thailand

Untuk saat ini, perlu diketahui bahwa kami belum dapat membantu dalam proses impor mobil dari Thailand. Namun, kami dapat bisa membantu dalam impor suku cadang mobil, yang bisa menjadi alternatif penting bagi Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang jasa yang kami tawarkan, silakan kunjungi arahin.id.

Jika Anda mencari bantuan dalam impor suku cadang mobil dari Thailand, Arahin.id memiliki pengalaman dalam bidang kepabeanan dan dapat membantu Anda dalam mengurus izin impor, melakukan negosiasi dengan pihak terkait, serta pengawasan proses pengiriman dan pemrosesan dokumen impor. Kami juga menyediakan layanan pengiriman paket impor dari Thailand yang praktis dan efisien.

Kami menekankan pentingnya memilih jasa importir resmi yang terpercaya dan berpengalaman, terutama dalam hal impor suku cadang mobil. Arahin.id tetap berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan impor Anda.

Isi konten: